Minggu, 03 November 2019

MEMINTA MAAF DAN MEMAAFKAN


Berdasarkan sebuah penelitian, salah satu hal yang paling sulit dilakukan orang adalah meminta maaf dan memberi maaf kepada orang lain. Walaupun seseorang menyadari kesalahannya, meminta maaf kepada orang yang telah disakiti bukanlah perkara mudah. Ada rasa gengsi ataupun ego yang menghalangi seseorang untuk bisa berkata, “Aku telah bersalah. Aku meminta maaf atas tindakan yang telah kulakukan dan berharap kamu dapat memaafkan aku.”
Sama halnya meskipun seseorang sudah bisa menahan rasa sakit akibat kesalahan yang dibuat orang lain, memaafkan orang tersebut juga bukan perkara mudah. Rasa yang tergores seolah tak bisa lepas dari ingatan dan terus membekas. Dalam sebuah judul lagu disebutkan, “Forgiven not Forgotten”. Aku memaafkan tapi aku tidak bisa melupakan kesalahanmu. Apakah ini yang dinamakan memberi maaf?
Urusan meminta dan memberi maaf yang sulit ini tidak hanya terjadi antara seseorang dengan lingkungan sosialnya. Bahkan tak jarang seseorang sulit meminta dan memberi maaf kepada orang-orang terdekat yang hidup serumah sekalipun. Seorang anak sulit memaafkan orangtuanya, seorang suami enggan meminta maaf kepada istrinya, seorang adik tidak bisa melupakan kesalahan kakaknya.
Adalah Rasulullah mengajarkan kepada kita untuk senantiasa bersifat pemaaf. Ketika beliau melewati jalan dan sering diganggu oleh orang yang tidak suka dengannya, beliau selalu memaafkan. Sampai akhirnya ketika orang yang suka mengganggu itu sakit maka Rasulullah adalah orang pertama yang datang menjenguknya. Jika kita bicara sejarah lain dikisahkan bagaimana Nabi Muhammad mendapat perlakuan yang buruk dari masyarakat Thaif, sampai-sampai malaikat datang dan menanyakan apakah perlu masyarakat yang berlaku buruk tersebut dihukum, Nabi meminta untuk memaafkan mereka karena mungkin mereka belum tahu.
Memberi maaf bukanlah menunjukkan seseorang itu lemah atau tidak mampu membalas. Suka memaafkan justru menunjukkan sifat keutamaan dan kemuliaan seseorang karena ia belajar dari sifat Allah yang Maha Pemaaf dan Maha Pengampun seberapa besar pun kesalahan yang pernah dilakukan hamba-Nya. Sikap pemaaf menunjukkan seseorang memilih jalan yang dekat dengan keridhoan Allah ketika sebenarnya dia bisa menuntut balas atas kesalahan orang lain.
Jika kita telah belajar memaafkan orang lain, maka kita pun harus belajar untuk meminta maaf atas kesalahan dan kekeliruan kita. Banyak orang lebih rela melakukan apa saja yang lebih sulit daripada harus meminta maaf. Inilah bentuk-bentuk kesombongan di mana seseorang merasa dirinya sedemikian besar sehingga malu dan tidak bersedia meminta maaf.
Kata maaf memang mudah diucapkan, namun, tidak semua orang bisa melakukannya dengan keikhlasan hati. Padahal kalau kita bisa melakukannya dengan tulus, akan sangat bermanfaat dan membuat hidup lebih tenteram. Untuk itu, sebaiknya kamu segera belajar memberi dan meminta maaf dengan baik sebelum hal-hal buruk terjadi.
Anggaplah kamu baru saja menyakiti hati salah satu teman dan membuatnya menangis. Kamu sekadar membela diri karena sebelumnya dia yang berbuat salah padamu. Kamu, hanya melakukan apa yang lumrah dilakukan manusia kebanyakan. Apa yang seharusnya kamu lakukan setelah itu? Mencoba mengurai masalah itu, atau, justru membiarkan saja?
Mungkin masalah yang kamu hadapi dengan temanmu terlihat sepele, namun, masalah kecil seperti itu bisa menjadi besar di kemudian hari. Di sinilah kamu harus memahami bagaimana pentingnya meminta maaf dan memaafkan dengan setulus hati, bagaimana menerapkan kata maaf bukan hanya di permukaan saja, namun benar-benar merasuk ke relung hati yang terdalam.
Memangnya, apa untungnya saling memaafkan sepenuh hati? Kamu, akan belajar melupakan apa yang sudah berlalu dan memulai semuanya tanpa perlu menengok lagi ke belakang. Tidak perlu lagi ada luka yang membekas di hatimu dan orang-orang yang pernah kamu sakiti.



Seberapa penting memaafkan itu?
Memaafkan akan sulit dipahami kalau kamu belum mengerti pentingnya memaafkan. Karena itu, beruntunglah kalau kamu mempunyai orang tua yang selalu memberi teladan sejak kecil tentang pentingnya saling memaafkan. Dari yang mereka ajarkan, kamu akan tahu bahwa maaf dan memaafkan adalah bagian penting dari hidup yang harus selalu diterapkan.
Setelah memahami pun, kamu tidak bisa langsung berkata "kamu harus minta maaf" atau "kamu harus memaafkan" kepada teman dan keluargamu. Lebih dari itu, kamu harus memberi contoh sehingga mereka paham mengapa mereka harus melakukan hal itu, sama seperti ketika kamu melihat orang tuamu meminta dan memberi maaf. Meminta maaf itu penting dan tidak boleh ditunda, dan memaafkan, tidak perlu menunggu kata maaf dari orang yang telah berbuat salah padamu.
Dimulai dari hal yang paling kecil
Belajar memahami kata maaf itu lebih efektif kalau dimulai dari dalam rumah dan dari hal-hal paling kecil dan sering disepelekan. Efektif dalam arti bukan sekadar dari apa yang kamu lihat, namun apa yang kamu rasakan. Ketika kamu tidak sengaja menginjak kaki adik atau kakakmu dan langsung meminta maaf, itu adalah awal yang baik. Tidak perlu malah tertawa dan dijadikan bahan lelucon, meskipun hal itu terlihat akrab. Karena, keakraban tidak melulu harus dimulai dengan saling menyakiti, kan? Setelah meminta maaf dan tidak ada masalah lagi, masalah kecil itu harus dianggap selesai, tidak perlu diungkit-ungkit lagi.
Kemudian, coba di lingkungan yang lebih luas
Setelah kamu memahami kata maaf dan berhasil menerapkannya di lingkungan rumah dengan baik, maka, kamu perlu mencobanya dalam pergaulan sehari-hari. Tidak semua orang bisa bergaul dengan baik dan beretika, meskipun dengan teman sendiri. Mungkin sebelumnya kamu biasa melakukan tindakan yang sebenarnya menyakiti teman-temanmu, tapi cenderung tidak menjadi masalah karena mereka paham kalau kamu sebatas bercanda demi menjalin keakraban. Tapi, apa yang akan terjadi kalau hal itu terus kamu ulangi? Bisa jadi, mereka akan mengingatkanmu dengan cara yang kurang baik. Nah, sebelum terjadi, alangkah baiknya kamu berhenti melakukannya dan jangan segan untuk meminta maaf ketika suatu saat mengulanginya lagi. Percayalah, kata maafmu itu akan lebih mereka hargai ketimbang orang lain yang mengucapkannya, meskipun demi kamu.


5 komentar:

Syukron ustadz atas materinya tentang meminta maaf/memaafkan
Nama=Syaqila Azzahra Noer Izzani Radi
Kelas=7.11

Makasih ustadz atas materinya
Nama :NUR RESQYTA PUTRI
Kelas:7.11

Syuqran ustadz materi meminta maaf nya dan memaafkan Menjadikan kita tidak gengsi meminta maaf

Nama Fahry Zafran Ismail
Kelas 7 11

Terima kasih ustadz materinya bagus dan mudah di pahami
Nama=Nur Alim Erik
Kelas=7.11

Mantap, Materi nya bagus karena materi ini saya sadar bahwa meminta maaf adalah hal yang penting
Nama=Andi Almachfi Hashif
Kelas=7.4

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More