Pengertian
Bakat
Bakat adalah
kemampuan bawaan sejak lahir yang merupakan potensi (kemampuan terpendam) diri
kita yang masih memerlukan pengembangan melalui pendidikan, pembelajaran atau
pelatihan sehingga menjadi suatu kecakapan, pengetahuan dan keterampilan
khusus.Keterampilan khusus misalnya kemampuan berbahasa, bermain music,
melukis.
Bakat bukanlah
merupakan potensi tunggal, melainkan merupakan sekelompok potensi yang
bertingkat membentuk bakat.Pada bakat music terdpat kemampua membedakan nada,
kepekaan akan jeserasian suara, kepekaan irama dan nada. Bakat baru muncul
ketika apabila dia mendapat kesempatan untuk mengembangkan kemampuan yang
dimilikinya yang dapat mengembangkan bakat anak tersebut.Sehingga perlu diketahui
bahwa untuk mengembangkan bakat maka diperlukan pelatihan-pelatihan untuk
menggali potensi yang dimilikinya.
Bakat mempunyai
banyak jenis diantaranya adalah bakat akademis, bakat kreatif, bakat seni,
bakat kinestetik dan bakat sosial.Masing-masing bakat tersebut memiliki
kriteria sendiri untuk mencapainya. Kriteria tersebut dapat dilihat melalui
banyak cara diantaranya adalah melalui tes bakat. Tes bakat merupakan salah
satu cara untuk memperoleh gambaran mengenai berbagai bidang kemampuan dan
minat seseorang. Namun hasil tes bakat tersebut tidak dapat menentukan secara
mutlak pekerjaan atau karier yang harus dijalani.
Mengenali bakat yang kita miliki dapat ditempuh
dengan beberapa cara yaitu:
a. Memahami dengan seksama bakat kita.
b. Mencari media yang tepat untuk
mengembangkannya
c. Menyesuaikan dengan minat kita.
d. Menyakinkan diri bisa sukses berkarier
dengan bakat dan minat yang ada.
e. Siap menghadapi berbagai kesulitan terkait
dengan pengembangan bakat.
f. Tidak gampang mengeluh, berkecil hati, berjiwa
besar, dan percaya diri untuk mengembangkat bakat.
g. Mencari informasi tambahan dari berbagai
sumber diluar sekolah seperti internet, yang berkaitan dengan pengembangan
bakat.
Gaya belajar
merupakan suatu cara yang dilakukan oleh seseorang untuk meperoleh informasi,
mengolah informasi, untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi dalam proses
belajar mengajar, agar terjadi suatu proses belajar yang menyenangkan sehingga
tujuan pendidikan dapat tercapai.
Siswa yang
bertipe auditori mengandalkan kesuksesan belajarnya melalui telinga (alat
pendengarannya). Anak yang mempunyai gaya belajar auditori dapat belajat lebih
cepat dengan menggunakan diskusi verbal dan mendengarkan apa yang guru
katakana. Anak auditori dapat mencerna makna yang disampaikan melalui tone
suara, pitch (tinggi rendahnya), kecepatan berbicara dan hal-hal auditori
lainnya. Belajar dengan menulis mempunyai makna yang minim bagi anak
auditori.Anak-anak auditori dapat menghafal lebih cepat dengan membaca teks
dengan keras dan mendengarkan kaset.

Kelebihan ketika menggunakan gaya belajar ini:
a.
Ketika
harus mempresentasikan hasil pekerjaannya maka dapat melaksanakannya dengan
baik.
b.
Mudah menirukan ucapan orang lain dengan waktu
yang relatif cepat.
c.
Mempunyai
tata bahasa yang baik.
d.
Mudah mengingat nama orang.
e.
Suka berbicara
f.
Tidk takut ketika harus berbicara didepan
kelas, akan menonjol ketika terjadi diskusi dikelas.
g.
Berbicara dalam irama yang berpola.
Kelemahan ketika menggunakan gaya belajar ini:
a.
Kurang baik ketika membaca (membaca relative
pelan).
b.
Kurang bisa mengingat ketika dibacakan tidak
dengan disuarakan.
c.
Kurang baik ketika menulis karangan.
d.
Sulit diam untuk waktu yang relative lama.
e.
Mudah terganggu oleh keributan.
Gaya belajar
selanjutnya yaitu kinestetik.Gaya belajar kinestetik adalah belajar melalui
gerakan-gerakan sebagai sarana memasukkan informasi ke dalam otaknya.Gaya
belajar ini bersifat eksternal dengan melibatkan kegiatan fisik, membuat model,
memainkan peran, berjalan, dan sebagainya.Gaya belajar kinestetika yang
bersifat internal menekankan pada kejelasan makna dan tujuan sebelum
mempelajari sesuatu hal. Anak yang mempunyai gaya belajar kinestetik belajat
melalui bergerak, menyentuh dan melakukan. Anak kinestetik sulit untuk diam
berjam-jam karena keinginan mereka untuk beraktifitas dan eksplorasi sangatlah
kuat.Siswa yang bergaya ini belajarnya melalui gerak dan sentuhan. Kelebihan
dan kekurangan gaya belajar tipe ini adalah:
Kelebihan:
a.
Biasanya anak cenderung berpenampilan rapi.
b.
Mempunyai kelebihan dalam bidang olahraga.
c.
Menyukai pekerjaan di laboratorium.
d.
Koordinasi antara mata dan tangan bagus.
Kekurangan:
a.
Cenderung frustasi dan gelisah bila harus duduk
mendengarkan penjelasan guru dalam jangka waktu yang relative lama, oleh karena
itu mereka break (istirahat) dalam waktu belajar berlangsung.
b.
Kemampuan kurang dalam mengeja atau spelling.
c.
Menggunakan jari telunjuk ketika membaca.
d.
Tidak dapat mengerti geografi, kecuali sudah
berkali-kali datang ke tempat tersebut.
Gaya belajar
ketiga adalah visual. Siswa yang mempunyai gaya belajar visual cenderung
belajar melalui hubungan visual (penglihatan). Gaya belajar visual eksternal
materi atau media yang bisa digunakan adalah buku, poster, majalah, rangka
tubuh manusia, peta, dan lain-lain. Sedangkan gaya belajar visual yang bersifat
internal adalah menggunakan imajinasi sebagai sumber informasi.Anak yang
bergaya belajar visual harus melihat bahasa tubuh dan ekspresi muka gurunya
untuk mengerti materi pelajaran. Mereka cenderung untuk duduk di depan agar
dapat melihat dengan jelas. Mereka berpikir menggunakan gambar-gambar di otak
mereka dan belajar lebih cepat dengan menggunakan tampilan-tampilan visual,
seperti diagram, buku pelajaran bergambar, dan video.Anak visual lebih suka
mencatat sampai detil-detilnya untuk mendapatkan informasi.
Kelebihan gaya belajar visual:
a.
Rapi dan teratur.
b.
Mempunyai sifat yang teliti dan detail ketika
mengerjakan sesuatu.
c.
Biasanya tidak terganggu jika harus beljaar di
dalam keributan atau keramaian, anak tetap akan berkonsentrasi ketika harus
beljaar di tempat ramai.
d.
Tulisan tangan relative rapid an bagus.
e.
Cenderung suka membaca.
Kekurangan gaya belajar visual:
a.
Sering kali mengetahui apa yang harus
dikatakan, tetapi tidak pandai dalam memilih kata-kata.
b.
Mengingat dala instruksi verbal.
c.
Kurang menyukai berbicara.
d.
Biasanya sukar mengingat suatu informasi yag
diberikan secara lisan.
Adapun ciri-ciri belajar visual, auditori dan
kinestetik adalah sebagai berikut:
1.
Ciri-ciri belajar visual adalah sebagai
berikut:
a)
Bicara agak cepat.
b)
Mementingkan penampilan dalam
berpakaian/presentasi.
c)
Tidak mudah terganggu oleh keributan.
d)
Mengingat yang dilihat, daripada yang didengar.
e)
Lebih suka membaca daripada dibacakan.
f)
Pembaca cepat dan tekun.
g)
Seringkali mengetahui apa yang harus dikatakan,
tapi tidak pandai memilih kata-kata.
h)
Lebih suka melakukan demonstrasi dari pada
pidato.
i)
Lebih suka music daripada seni.
j)
Mempunyai masalah untuk mengingat instruksi
verbal kecuali jika ditulis, dan seringkali minta bantuan orang untuk
mengulanginya.
2. Ciri-ciri belajar auditori adalah sebaga
berikut:
a)
Saat bekerja suka bicara kepada diri sendiri.
b)
Mudah terganggu oleh keributan.
c)
Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa
yang di diskusikan dari pada yang dilihat.
d)
Senang membaca dengan keras dan mendengarkan.
e)
Menggerakkan bibir mereka dan mengucapkan
tulisan di buku ketika membaca.
f)
Biasanya ia pembicara yang fasih.
g)
Lebih pandai mengeja dengan keras daripada menuliskannya.
h)
Lebih suka gurauan lisan daripada membaca
komik.
i)
Mempunyai masalah dengan pekerjaan-pekerjaan
yang melibatkan visual.
j)
Berbicara dengan irama yang terpola.
k)
Dapat mengulangi kembali dan menirukan nada,
berirama dan warna suara.
3. Ciri-ciri belajar kinestetik adalah sebagi
berikut:
a)
Berbicara perlahan.
b)
Penampilan rapih.
c)
Tidak terlalu mudah terganggu dengan situasi
keributan.
d)
Belajar melalui manipulasi dan prkatek.
e)
Menghafal dengan cara berjalan dan melihat.
f)
Menggunakan jari sebagai petunjuk ketika
membaca.
g)
Merasa kesulitan untuk menulis tetapi hebat
dalam bercerita.
h)
Menyukai buku-buku dan mereka mencerminkan aksi
dengan gerakan tubuh saat membaca.
i)
Menyukai permainan yang menyibukkan.
j)
Tidak dapat mengingat geografi, kecuali jika
mereka memang pernah berada di tempat itu.
k)
Menyentuh orang untuk mendapat perhatian
mereka. Menggunakan kata-kata yang mengandung aksi.
Pengertian
Minat
Minat adalah
suatu proses yang tetap untuk memperhatikan dan menfokuskan diri pada sesuatu
yang diminatinya dengan perasaan senang dan rasa puas. Minat juga merupakan
suatu perangkat mental yang terdiri dari suatu campuran dari perasaan, harapan,
pendirian, prasangka, rasa takut atau kecenderungan lain yang mengarahkan
individu kepada suatu pikiran tertentu.
Jadi, dapat
disimpulkan minat ialah suatu proses pengembangan dalam mencampurkan
seluruh kemampuan yang ada untuk mengarahkan individu kepada suatu kegiatan
yang diminatinya.
Jenis – jenis minat:
1.
Minat vokasional merujuk pada bidang – bidang
pekerjaan.
a.
Minat profesional : minat keilmuan, seni dan
kesejahteraan sosial.
b.
Minat komersial : minat pada pekerjaan dunia usaha, jual beli, periklanan,
akuntansi, kesekretariatan dan lain – lain.
c.
Minat kegiatan fisik, mekanik, kegiatan luar, dan lain – lain.
2.
Minat avokasional, yaitu minat untuk memperoleh kepuasan atau hobi. Misalnya
petualang, hiburan, apresiasi, ketelitian dan lain – lain.
Faktor-Faktor Yang Mendukung Pengembangan Bakat dan Minat
1. Faktor
Intern
a.
Faktor Bawaan (Genetik)
Faktor ini merupakan
faktor yang mendukung perkembangan individu dalam minat dan bakat sebagai
totalitas karakteristik individu yang diwariskan orang tua kepada anak dalam
segala potensi melalui fisik maupun psikis yang dimiliki individu sebagai
pewarisan dari orang tuanya. Faktor hereditas sebagai faktor pertama munculnya
bakat. Dari segi biologi, bakat sangat berhubungan dengan fungsi otak. Bila
otak kiri dominan, segala tindakan dan verbal, intelektual, sequensial, teratur
rapi, dan logis. Sedangkan otak kanan berhubungan dengan masalah spasial, non
verbal, estetik dan artistic serta atletis.
b. Faktor kepribadian
Faktor kepribadian yaitu
keadaan psikologis dimana perkembangan potensi anak tergantung pada diri dan
emosi anak itu sendiri. Hal ini akan membantu anak dalam membentuk konsep serta
optimis dan percaya diri dalam mengembangkan minat dan bakatnya.
2. Faktor Ekstern
a.
Faktor lingkungan
Faktor lingkungan
merupakan olahan dari berbagai hal untuk mendukung pengembangan minat dan bakat
anak. Faktor
lingkungan terbagi atas :
1)
Lingkungan keluarga
Lingkungan keluarga merupakan tempat latihan
atau belajar dan tempat anak memperoleh pengalaman, karena keluarga merupakan
lingkungan pertama dan paling penting bagi anak. (Sutiono ; 1998 ; 171).
2)
Lingkungan sekolah
Suatu lingkungan yang dapat mempengaruhi proses
belajar mengajar kondusif yang bersifat formal. Lingkungan ini sangat berpengaruh bagi pengembangan minat dan bakat karena
di lingkungan ini minat dan bakat anak dikembangkan secara intensif.
3)
Lingkungan sosial
Suatu lingkungan yang berhubungan dengan kehidupan masyarakat. Di
lingkungan ini anak akan mengaktualisasikan minat dan bakatnya kepada
masyarakat.
Cara
Mengembangkan Bakat dan Minat
1. Perlu Keberanian
Keberanian membuat kita mampu menghadapi
tantangan atau hambatan, baik yang bersifat fisik dan psikis maupun
kendala-kendala sosial atau yang lainnya. Keberanian akan memampukan kita
melihat jalan keluar berhadapan dengan berbagai kendala yang ada, dan bukan
sebaliknya, membuat kita takut dan melarikan diri secara tidak bertanggung
jawab.
2.
Perlu didukung Latihan
Latihan adalah kunci dari
keberhasilan. Latihan disini bukan saja dari segi kuantitasnya tetapi juga dari
segi motivasi yang menggerakkan setiap usaha yang kelihatan secara fisik.
3.
Perlu didukung Lingkungan
Lingkungan disini tentu dalam arti yang sangat
luas, termasuk manusia, fasilitas, biaya dan kondisi sosial lainnya., yang
turut berperan dalam usaha pengembangan bakat dan minat.
4.
Perlu memahami hambatan-hambatan pengembangan bakat dan cara mengatasinya.
Disini sekali lagi kita
perlu mengidentifikasi dengan baik kendala-kendala yang ada, kita kategorikan
mana yang mudah diatasi dan mana yang sulit. Kemudian mulai
kita memikirkan jalan keluarnya.
Kesesuaian antara Bakat dengan Cita-cita/Karier
Bakat adalah sesuatu kemampuan khusus yang dimiliki oleh
setiap individu. Bakat ini dapat berkembang dan tampak menonjol, bilamana
dilakukan latihan secara terus menerus. Bakat yang berkembang selain mendukung
cita-cita/karier, dapat juga menjadikan sebuah profesi atau jabatan bagi si
pemiliknya, bila berkesempatan untuk dikembangkan