Berbuat baik pada hakekatnya merupakan
kebutuhan manusia yang akan berdampak pada terwujudnya lingkungan yang baik
pula. Kalau ada orang yang lebih memilih untuk selalu berbuat jahat dan
kerusakan pada dasarnya juga akan merugikan dirinya sendiri. Keberadaan
lingkungan alam akan selalu memberikan dampak merugikan kepada orang yang
selalu berbuat jahat. Bencana alam, banjir, tanah longsor dan sebagainya pada
dasarnya juga merupakan akibat perilaku manusia yang berbuat jahat terhadap
lingkungannya. Berbuat baik tentu tidak hanya harus dilakukan oleh seseorang
sendirian.
Berbuat baik juga harus dilakukan dengan
mengajak orang lain untuk bersama-sama melakukannya. Allah SWT memerintahkan
kepada kita semua agar saling tolong menolong dalam berbuat kebaikan dan
ketakwaan. “Dan tolong menolonglah kamu sekalian dalam mengerjakan kebaikan dan
takwa.” (Al-Qur’an, Surat Al-Maidah: 2). Manusia dalam jiwa dan hatinya yang
terdalam sebenarnya selalu tergerak untuk berbuat baik.
Setidaknya untuk berbuat baik terhadap
dirinya sendiri. Secara individual, berbuat baik terhadap diri sendiri
kadangkala memang dapat berbenturan dengan kepentingan orang lain karena adanya
pandangan yang subyektif terhadap makna berbuat baik itu sendiri. Dalam aspek
yang lebih luas, salah satu perbuatan baik adalah selalu memberikan pertolongan
kepada orang lain yang membutuhkan pertolongan.
Orang yang selalu berbuat baik dan selalu
memberikan pertolongan kepada orang lain dijanjikan akan selalu mendapatkan
pertolongan dari Allah SWT. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW, bahwa: “Allah SWT
senantiasa memberikan pertolongan kepada hamba-Nya selama hamba tersebut
memberikan pertolongan kepada saudaranya.” Orang yang mengajak berbuat baik
dijanjikan akan mendapatkan pahala seperti pahala orang lain yang mengerjakan
perbuatan baik tersebut. Rasulullah SAW bersabda: “Siapa saja yang mengajak
kepada kebaikan atau petunjuk maka ia akan mandapatkan pahala seperti pahala
orang lain yang mengikutinya, yang demikian itu tidak akan mengurangi pahala
mereka sedikitpun.”
Al-Ihsân, ialah
lawan kata (antonim) dari al-isâ`ah (perbuatan jelek). Maknanya, melakukan
perbuatan yang baik. Dalam terminologi syariat didefinisikan dengan
“melaksanakan aturan syariat dengan sebaik-baiknya”. Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam telah memaparkan hakikat ihsân dalam hadits Jibrîl
Alaihissallam yang sudah popular, yaitu:
أَنْ تَعْبُدَ اللَّهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنْ
لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ
“Engkau beribadah kepada Allah seakan-akan
engkau melihat-Nya. Jika engkau tak melihat-Nya, (yakinlah) bahwa Dia (Allah)
menyaksikanmu”. [HR al-Bukhâri dan Muslim]
Pengertian sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wa sallam di atas, seperti diungkapkan oleh Syaikh ‘Abdul-Muhsin al-‘Abbâd
–hafizhahullah- ialah seseorang menjalankan ibadah kepada Allah Subhanahu wa
Ta’ala seakan-akan ia berdiri tepat di hadapan-Nya. Penghayatan ini akan
mendatangkan khasy-yah (rasa takut) dan inabah (ingin selalu kembali mendekat,
bertaubat) kepada-Nya. Juga memotivasi agar ibadah itu dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan yang telah digariskan oleh Radhiyallahu Shallallahu ‘alaihi wa
sallam.
Perbuatan baik kepada manusia yang perintahkan
oleh Allah dan dicontohkan oleh Rasulullah sangat banyak, antara lain sebagai
berikut.
a. Berbuat
baik kepada kedua orang tua.
b. Mengajarkan atau menyebarkan ilmu.
c. Menyambung silaturahmi.
d. Memberikan nasihat.
b. Mengajarkan atau menyebarkan ilmu.
c. Menyambung silaturahmi.
d. Memberikan nasihat.
e.
Mengajak untuk berbuat kebaikan dan meninggalkan keburukan.
f. Berbuat adil.
g. Mendamaikan pihak-pihak yang bermusuhan atau berseteru.
h. Membantu mereka yang membutuhkan bantuan.
f. Berbuat adil.
g. Mendamaikan pihak-pihak yang bermusuhan atau berseteru.
h. Membantu mereka yang membutuhkan bantuan.
i. Menjenguk
orang sakit.
j. Mendahulukan kepentingan bersama ketimbang kepentingan pribadi.
k. Berdagang dengan jujur.
l. Berinfak dan bersedekah.
j. Mendahulukan kepentingan bersama ketimbang kepentingan pribadi.
k. Berdagang dengan jujur.
l. Berinfak dan bersedekah.
m. Bersikap
dan bertutur yang kata lemah lembut serta santun.
n. Tidak menganggu dan menyakiti hati orang lain.
o. Tidak mengambil hak orang lain.
n. Tidak menganggu dan menyakiti hati orang lain.
o. Tidak mengambil hak orang lain.
Itulah
beberapa bentuk perbuatan baik kepada sesama yang diperintahkan oleh ajaran
agama Islam. Sesungguhnya, berbuat baik pada sesama umat manusia bukan sekadar dibutuhkan
untuk membangun kehidupan bersama yang harmonis dan saling mengasihi. Akan
tetapi, perbuatan baik kepada sesama juga bernilai ibadah yang jika dilakukan
akan berbalas pahala dan surga. Sebaliknya, jika perbuatan-perbuatan baik
kepada sesama umat manusia ditinggalkan, pelakunya akan menuai dosa. Dosa
karena telah lalai terhadap perintah Allah, yang berakibat pada timbulnya
berbagai masalah dan kerusakan dalam kehidupan sosial.
Satu hal
yang harus senantiasa kita ingat adalah dalam berbuat baik pada sesama umat
manusia, kita tidak boleh pilih kasih. Kita harus berbuat kebaikan kepada siapa
saja, tanpa membedakan latar belakang suku, agama, ras, atau status sosial. Hal
lain yang tidak boleh kita lupakan ketika berbuat baik adalah kita harus tulus
dan ikhlas. Melakukannya karena mengharapkan ridho Allah semata.
Ketika
kita berbuat kebaikan pada sesama umat manusia, tetapi tidak ikhlas, misalnya
mengharapkan imbalan atau ingin pujian, sejatinya kebaikan tersebut tidak akan
ada nilainya di sisi Allah. Kebaikan tersebut justru dapat dikategorikan
sebagai perbuatan riya atau perbuatan merugikan orang lain. Keduanya adalah
perbuatan yang dibenci oleh Allah SWT. Dengan perintah yang sangat jelas untuk
berbuat kebaikan pada sesama umat manusia, maka tidak ada alasan bagi kita
untuk tidak melakukannya. Justru kita harus berlomba-lomba untuk berbuat baik.
Sebab, sesungguhnya setiap perbuatan akan kembali kepada pelakunya. Kebaikan
yang kita lakukan kepada orang lain akan berbalas kebaikan pula.




3 komentar:
Syukron Ustadz atas materinya
Nama=Syaqila Azzahra Noer Izzani Radi(39)
Kelas=7.11
Syukron ustadz atas materi yang telah di berikan saya akan berusaha berbuat baik🙏
Nama :NUR RESQYTA PUTRI
kelas:7.11
berbuat baik dapat membuat lingkungan nyaman dan aman
Syukron atas materi nya ustadz
ayira hasniati anta
7.1
Posting Komentar