Emosi adalah
suatu hal yang begitu saja terjadi dalam hidup Anda. Anda menganggap bahwa
perasaan marah, takut, sedih, senang, benci, cinta, antusias, bosan, dan
sebagainya adalah akibat dari atau hanya sekedar respon Anda terhadap berbagai
peristiwa yang terjadi pada Anda. Membahas soal emosi maka sangat kait
eratannya dengan kecerdasan emosi itu sendiri dimana merupakan kemampuan
seseorang untuk memotivasi diri sendiri, bertahan menghadap frustasi,
mengendalikan dorongan hati (kegembiraan, kesedihan, kemarahan, dan lain-lain)
dan tidak melebih-lebihkan kesenangan, mengatur suasana hati dan mampu
mengendalikan stres. Kecerdasan emosional juga mencakup kesadaran diri dan
kendali dorongan hati, ketekunan, semangat dan motivasi diri dan kendali
dorongan hati, ketekunan, semangat dan motivasi diri, empati dan kecakapan
sosial. Keterampilan yang berkaitan dengan kecerdasan emosi antara lain
misalnya kemampuan untuk memahami orang lain, kepemimpinan, kemampuan membina
hubungan dengan orang lain, kemampuan berkomunikasi, kerjasama tim, membentuk
citra diri positif, memotivasi dan memberi inspirasi dan sebagainya.
Kecerdasan
emosi adalah kemampuan untuk menenali perasaan diri sendiri, perasaan orang
lain, kemampuan memotivasi diri sendiri dan kemampuan mengelola emosi dengan
baik pada diri sendiri dan dalam hubungannya dengan orang lain.
Kecerdasan
Emosisonal atau Emotional Quotient (EQ) semakin gperlu dicermati karena
kehidupan manusia semakin kompleks. Kompleksnya kehidupan manusia membawa dampak
yang buruk terhadap kehidupan emosional individu, hasil survey Daniel Goleman menunjukkan kecenderungan
yang sama di seluruh dunia, bahwa generasi sekarang lebih banyak mengalami
kesulitan emosional daripada generasi sebelumnya. Mereka lebih kesepian dan
penurung, lebih beringas dan kurang menghargai sopan santun, lebih gugup, mudah
cemas, lebih meledak-ledak (impulsif dan regresif).
EQ atau
kecerdasan emosional itu tumbuh, dipupuk, dipelajari melalui proses belajar dan
direspons melalui pengalaman hidup sejak seseorang lahir hingga meninggal.
Pertumbuhan dan perkembangan EQ dapat dipengaruhi oleh lingkungan baik
lingkungan keluarga maupun masyarakat.
Menurut Daniel Goleman, ada beberapa kemampuan yang menyebabkan
seseorang mempunyai EQ tinggi. Kemampuan tersebut adalah :
- Kemampuan memahami atau mengenali emosi
diri, yaitu kesadaran diri untuk mengenali perasaan apada waktu perasaan
itu terjadi.
- Kemampuan mengelola emosi, yaitu mampu
menangani perasaan agar perasaan dapat terungkap dengan tepat.
- Kemampuan memotivasi diri, yaitu kemampuan
untuk menata emosi untuk mencapai tujuan, selalu meyakinkan diri sendiri,
bergairah dan antusias.
- Kemampuan mengenali emosi orang lain,
yaitu kemampuan untuk dapat berempati terhadap orang lain.
- Kemampuan untuk membina hubungan, yaitu
kemampuan untuk dapat menularkan perasaan positif kepada orang lain.
Seseorang yang secara emosi tidak cerdas biasanya :
- Bersifat agresif.
- Cenderung berpikir negatif.
- Malas dan lebih suka melakukan kegiatan
untuk menyenangkan diri secara berlebihan.
- Lebih mementingkan diri sendiri (egois).
- Tidak mampu menentukan tujuan.
- Cepat cemas dan depresi.
- Menarik diri dari pergaulan.
- Suka memanfaatkan kelemahan orang lain.
- Tidak sopan.
- Kurang percaya diri.
Seseorang yang
secara emosi bermasalah tentu akan sulit untuk mempelajari sesuatu. Remaja yang
pemarah, cepat stress dan depresi biasanya malas untuk membuka diri dan
menerima pengalaman belajar baru.
Kecerdasan
Emosi atau Emotional Quotient (EQ)
meliputi kemampuan mengungkapkan perasaan, kesadaran serta pemahaman tentang
emosi dan kemampuan untuk mengatur dan mengendalikannya. Kecerdasan emosi dapat
juga diartikan sebagai kemampuan Mental yang membantu kita mengendalikan dan
memahami perasaan-perasaan kita dan orang lain yang menuntun kepada kemampuan
untuk mengatur perasaan-perasaan tersebut.
Jadi orang yang
cerdas secara emosi bukan hanya memiliki emosi atau perasaan-perasaan, tetapi
juga memahami apa arti emosi dan perasaan tersebut. Dapat melihat diri sendiri
seperti orang lain melihat kita, mampu memahami orang lain seolah-olah apa yang
dirasakan orang itu kita rasakan juga.
Setidaknya ada 5 unsur yang membangun kecerdasan emosi, yaitu:
- Memahami emosi-emosi sendiri
- Mampu mengelola emosi-emosi sendiri
- Memotivasi diri sendiri
- Memahami emosi-emosi orang lain
- Mampu membina hubungan sosial
Sejauh mana
kecerdasan emosi Anda? Untuk mengetahuinya, kelima unsur di atas dapat
dijadikan barometer untuk mengukur apakah Anda termasuk orang yang cerdas
secara emosi. Berikut ini adalah hal-hal spesifik yang perlu dipahami dan
dimiliki oleh orang-orang yang cerdas secara emosi :
1. Mengatasi stress
Stres merupakan
tekanan yang timbul akibat beban hidup. Stress dapat dialami oleh siapa saja.
Orang yang cerdas secara emosional mampu menghadapi kesulitan hidup dengan
kepala tegak, tegar dan tidak hanyut oleh emosi yang kuat. Cenderung menghadapi
semua hal, bukannya lari dan menghindar. Dapat mengelakkan pukulan sehingga
tidak hancur dan tetap terkendali. Mungkin sesekali terjatuh namun tidak
terpuruk sehingga dapat berdiri tegak kembali.
2. Mengendalikan Dorongan Hati
Orang yang
cerdas secara emosi tidak memakai prinsip “harus memiliki segalanya saat itu
juga”. Mengendalikan dorongan hati merupakan salah satu seni bersabar dan
menukar rasa sakit atau kesulitan saat ini dengan kesenangan yang jauh lebih
besar dimasa yang akan datang. Kecerdasan emosi penuh dengan perhitungan.
3. Mengelola Suasana Hati
Orang yang
cerdas secara emosi tidak berada dibawah kekuasaan emosi. Mereka akan cepat
kembali bersemangat apapun situasi yang menghadang dan tahu cara menenangkan
diri.
4. Memotivasi Diri
Orang dengan
keterampilan ini cenderung sangat produktif dan efektif dalam hal apapun yang
mereka hadapi. Ada banyak cara untuk memotivasi diri sendiri antara lain dengan
banyak membaca buku atau artikel-artikel positif, “selftalk”, tetap fokus pada impian-impian, evaluasi diri dan
sebagainya.
5. Memahami Orang Lain
Menyadari dan
menghargai perasaan-perasaan orang lain adalah hal terpenting dalam kecerdasan
emosi. Hal ini juga biasa disebut dengan empati. Empati bisa juga berarti
melihat dunia dari mata orang lain. Ini berarti juga dapat membaca dan memahami
emosi-emosi orang lain. Memahami perasaan orang lain tidak harus mendikte
tindakan kita. Keuntungan dari memahami
orang lain adalah kita lebih banyak pilihan tentang cara bersikap dan
memiliki peluang lebih baik untuk berkomunikasi dan menjalin hubungan baik
dengan orang lain.
6. Kemampuan Sosial
Memiliki
perhatian mendasar terhadap orang lain. Orang yang mempunyai kemampuan sosial
dapat bergaul dengan siapa saja, menyenangkan dan tenggang rasa terhadap orang
lain ynag berbeda dengan dirinya. Orang-orang dengan kecerdasan emosi yang
tinggi bisa membuat orang lain merasa tentram dan nyaman berada didekatnya.
Pengendalian Diri
Pengendalian
diri merupakan sikap, tindakan atau perilaku seseorang secara sadar baik
direncanakan atau tidak untuk mematuhi nilai dan norma sosial yang
berlaku. Mengendalikan diri tidaklah mudah, namun memberikan banyak manfaat.
Sebelum lanjut ke penjelasan mengenai cara-cara pengendalian diri yang dapat
dilakukan dengan beberapa cara. Berikut adalah cara-caranya :
Cara pertama adalah mengendalikan diri dengan menggunakan prinsip
kemoralan. Seperti menjaga sikap, ucapan, maupun menjaga dari
pikiran-pikiran negative terhadap apapun yang dihadapi. Setiap agama
pasti mengajarkan kemoralan, misalnya tidak mencuri, tidak membunuh, tidak
menipu, tidak berbohong, tidak mabuk-mabukan, tidak melakukan tindakan asusila.
Saat ada dorongan hati untuk melakukan sesuatu yang negatif, coba larikan ke
rambu-rambu kemoralan. Apakah yang kita lakukan ini sejalan atau bertentangan
dengan nilai-nilai moral dan agama?
Cara kedua pengendalian diri adalah dengan menggunakan kesadaran. Kita
sadar saat suatu bentuk pikiran atau perasaan yang negatif muncul. Pada umumnya
orang tidak mampu menangkap pikiran atau perasaan yang muncul. Dengan demikian
mereka langsung lumpuh dan dikuasai oleh pikiran dan perasaan mereka. Misalnya,
seseorang menghina atau menyinggung kita. Kita marah. Nah, kalau kita tidak
sadar atau waspada maka saat emosi marah ini muncul, dengan begitu cepat,
tiba-tiba kita sudah dikuasai kemarahan ini. Jika kesadaran diri kita bagus
maka kita akan tahu saat emosi marah ini muncul. Kita akan tahu saat emosi ini
mulai mencengkeram dan menguasai diri kita.
Kita tahu saat
kita akan melakukan tindakan ”bodoh” yang seharusnya tidak kita lakukan. Saat
kita berhasil mengamati emosi maka kita dapat langsung menghentikan
pengaruhnya. Kalau masih belum bisa atau dirasa berat sekali untuk
mengendalikan diri, larikan pikiran kita pada prinsip moral. Biasanya kita akan
lebih mampu mengendalikan diri. Bagaimana jika sudah melakukan jurus satu,
prinsip moral, dan jurus dua, kesadaran, ternyata kita tetap sulit
mengendalikan diri? Lakukan cara ketiga!
Cara ketiga yaitu dengan perenungan. Saat kita sudah benar-benar tidak
tahan, mau ”meledak” karena dikuasai emosi, saat kita mau marah besar, coba
lakukan perenungan. Tanyakan pada diri sendiri pertanyaan, misalnya, berikut
ini:
a. Apa sih untungnya saya marah?
b. Apakah benar reaksi saya seperti ini?
c. Mengapa saya marah ya? Apakah alasan saya
marah ini sudah benar?
Kalau saya
marah dan sampai melakukan tindakan yang ”bodoh”, nanti reputasi saya rusak,
kan saya yang rugi sendiri. Dengan melakukan perenungan, kerap kali
maka kita akan mampu mengendalikan diri. Prinsip kerjanya sebenarnya sederhana.
Saat emosi aktif maka logika kita nggak akan jalan. Demikian pula sebaliknya.
Jadi, saat kita melakukan perenungan atau berpikir secara mendalam maka kadar
kekuatan emosi atau keinginan kita akan menurun
Cara keempat pengendalian diri adalah dengan menggunakan kesabaran. Emosi
naik, turun, timbul, tenggelam, datang, dan pergi seperti halnya pikiran. Saat
emosi bergejolak sadari bahwa ini hanya sementara. Usahakan tidak larut dalam
emosi. Gunakan kesabaran, tunggu sampai emosi ini surut, baru berpikir untuk
menentukan tanggapan yang bijaksana dan bertanggung jawab. Oh ya, tahukah Anda
bahwa kata bertanggung jawab itu dalam bahasa Inggris adalah responsibility,
yang bila kita pecah menjadi response-ability atau kemampuan memberikan
respon? Kalau sudah menggunakan kesabaran masih juga belum bisa, bagaimana?
Lakukan cara kelima.
Cara kelima yaitu menyibukkan diri dengan pikiran atau aktivitas yang
positif. Pikiran hanya bisa memikirkan satu hal dalam suatu saat. Ibarat layar
bioskop, film yang ditampilkan hanya bisa satu film dalam suatu saat. Nah, film
yang muncul di layar pikiran inilah yang mempengaruhi emosi dan persepsi kita.
Saat kita berhasil memaksa diri memikirkan hanya hal-hal yang positif maka film
di layar pikiran kita juga berubah. Dengan demikian pengaruh dari keinginan
atau suatu emosi akan mereda.
Adapun hal-hal yang harus dihindari antara lain :
1)
Berbicara
tidak sopan atau sering menggunakan kata-kata kasar. Seseorang yang sering
menggunakan kata-kata kasar akan otomatis mengeluarkan kata-kata kasar tersebut
ketika ia sedang dalam keadaan emosi dan secara otomatis pula mosinya justru
akan terus berkobar.
2)
Terlalu
sering bermain game. Ini merupakan salah satu bentuk hawa nafsu yang
sudah menjadi kebiasaan dikalangan remaja bahkan anak-anak pada saat ini.
Hasrat untuk bermain game akan sulit dikendalikan sehingga kita akan
terus-menerus melakukan ini.
3)
Nafsu
terhadap hal bersifat pornografi. Tidak jauh beda dengan penjelasan diatas
(terlalu sering bermain game). Hal ini dapat mengakibatkan seseorang
semakin tersesat kedalam hal-hal negative dan akan membuatnya semakin jauh dari
agama dan Tuhannya.
4)
Dengan
menjauhi hal-hal tersebut diatas, akan membantu kita untuk bisa mengendalikan
diri.
Contoh
Sikap dan Perilaku Pengendalian Diri :
1. Dalam Keluarga
· Hidup sederhana dan tidak suka pamer harta kekayaan dan
kelebihannya.
· Tidak mengganggu ketentraman anggota keluarga lain.
· Tunduk dan taat terhadap aturan serta perintah orang tua.
2. Dalam
Masyarakat
· Mencari sahabat sebanyak-banyaknya dan membenci permusuhan
· Saling menghormati dan menghargai orang lain
· Mengutamakan kepentingan bersama daripada kepentingan pribadi
· Mengikuti segara aturan yang berlaku dalam masyarakat
3. Dalam
Lingkungan Sekolah
· Patuh dan taat pada peraturan di sekolah
· Menghormati dan menghargai teman, guru, karyawan, dll
· Berani mengatakan tidak pada ajakan dan paksaan tawuran pelajar
serta perbuatan tercela
· Hidup penuh kesederhanaan, tidak sombong dan gengsian
Manfaat Pengendalian Diri
Tanpa disadari, meskipun terlihat sederhana,
namun upaya-upaya untuk mengendalikan tersebut mampu menuai banyak manfaat
apabila kita berhasil untuk mengendalikan diri. Manfaat yang diperoleh dari
keberhasilan seseorang dalam mengendalikan dirinya antara lain
1.
Kita jadi mampu untuk meningkatkan kesabaran.
Dengan kesabaran, dapat meningkatkan komunikasi positif dilingkungan masyarakat
sehingga di peroleh suasana tenang.
2.
Akan lebih dapat menimbangkan pencukupan
kebutuhan hidup yang sesuai dengan kemampuan diri dan meningkatkan rasa
syukur atas nikmat yang di berikan oleh Tuhan
3.
Dapat mengurangi rasa gelisah, cemas, iri
dan tidak puas yang dapat terjadi pada semua tingkatan.







45 komentar:
Syukron akhirnya saya bisa sedikit mengurangi emosi from A.Izar Maulana 7.11
Terima kasih atas materinya
Saya sangat bermotivasi
Nama:chayza Chaidir Chalik
Kelas:7.11
Terima kasih ustadz akhirnya saya bisa menjaga emosi
From muhammad rizky akmal
Class VII-XI
Saya suka materinya. Mudah dipahami, menarik dan menyenangkan
Terimah kasih atas materi nya saya sangat bermotivasi
Nama:muh al radhy faizal hijaz
Kelas:7.11
Nama:muh al radhy faizal hijaz
Kelas:7.11
Syukron usttadz akhirnya saya bisa memahami cara mengendalikan diri...
:Muhammad.nizar azzam
:7.11
Saya suka materinya. Mudah dipahami, menarik dan menyenangkan. Muh nur Ibrahim kls 7.11
Syukron ustad untuk materinya
Aulia khairunnisa (7.11)
Praditya (24)
7.11
Terimakasih ustad untuk materinya cara menahan emosi yang benar dan baik
Materinya menyenangkan ,seru. Meskipun singkat tapi padat dan jelas. Muhammad Nur Ibrahim. kelas 7.11
Darma yusran kelas 7.11
Materinya sangat bagus dan jelas
Assalamu'alaikum ustadz (shofia 7.11) ustadz bagaimana itu klau misalnya toh kita terlalu suka emosi bru itu biar masalah kecil emosi jki jga.. Ada jga penyebab nya klo kita terlalu emosi.. Kayak misalnya suka ki di kasih marah.. Diejek atau lain lain.. Kyk ortu jga dimarahi ki sehingga ada kata" Nya yg kurang berkenan jadi kayak apa di kyk terlalu gila ki jadi orang.. Terkadang toh kayak mauki gila contoh ji ini nah ustadz.. Bnyk Tommi PR bru disuruh ki lagi pergi kyk les lah apa lah jadi terkadang itu biasa yg bikin emosi ki atau kyk mauki emosi.. Masi bnyk sebenarnya pertanyaan ku ustadz tpi capek ma mengetik.. Jadi mksih ustadz ����
Rafi Athallah Nandana {35} 7.11
Terima kasih ustadz sekarang sy bisa menahan emosi
Makasih ustadz atas materinya tentang
Penyesuaian diri dan emosi.Karena supaya saya lebih gampang lagi menahan emosi
Dari,Mahathir Gandhi Busra
Kelas 07.11
Terimakasih ustad untuk materi Bk nya sangat bermanffaat sekali apa lagi buat kita yang masih kelas tujuh
Nama:Fahry Zafran Ismail
Kelas:7.11
Alhamdulillah, syukron ustadz atas materiny tentang penyesuaian diri dan emosi. Saya juga sangat senang membaca artikel ini karna saya bisa lebih mudah untuk mengintropeksi diri saya sendiri. Disini juga mengandung kata kata yang dapat memotivasi orang yang membacany, dan mempunyai banyak manfaat. Terima kasih ustadz.
Nama : Nayla Azzahra
Kelas : 7.11
Syukron ustadz atas materinya setelah membaca artikel ini sy dapat lebih mudah untuk mengendalikan emosi dan mengintropeksi diri
Nama:St. Ivana Azzahra (7-11)
Syukron ustadz atas materinya saya sangat termotivasi dengan materi ini
Assalamu'alaikum wr.wb terima kasih ustadz atas materinya semoga saya semakin bisa mengendalikan emosi.
Humairah Azzahrah A.
VII.X
Terimakasih atas materi yang telah diberikan, materi ini sangat membantu bagi saya. terimakasih untuk ustadz yang sudah membuat blog ini:")
Ghyna ruwaida
VII.10
Syukron ustadz alhamdulillah setelah sy membaca materi nya saya tau bagai mana cara menjaga emosi
From Nurul Adinda pratiwi
Class Vll-X
Syukron ustadz atas materinya.Materi ini sangat membantu bagi saya. Setelah membaca materi ini saya dapat lebih mudah untuk mengendalikan emosi saya
Nadhilah Azizah
VII.X
Terimakasih ustadz atas materinya saya telah saya bisa mendapatkan emotional saya dan saya bisa mengendalikan emotional saya
Alif Rizqullah Wahyu Putra
VII.X
Terimakasih ustadz atas materinya.ini sangat membantu bagi saya ustadz agar terkendali dari emosi
A.nadiya Wulandari
VII.X
Makasih ustadz atas materinya, saya lebih mengetahui cara mengontrol emosi
Maaf ustadz ini
Nama:Wulandari nur pertiwi
Kelas:VII.10
Makasih ustadz atas materinya berkat materi ini saya jadi mengetahui apa yang di maksud dengan kecerdasan emosional
Nur azisa fatwanti. Ahmad
VII.X
Sy sangat berterima kasih atas materi ttg emosi ini materi ini sangat berpengaruh bagi kehidupan saya :)
Azizah abustani
VII.X
Azizah Abustani
VII.X
*lupa tulis nama
Terimakasih ustadz atas materinya saya telah saya bisa mendapatkan emotional saya dan saya bisa mengendalikan emotional saya
Nama:Muh.Faturrahman
Kelas:7.10
Terimahkasih ustad,karena dengan materi ini saya dapat mengetahui bagaimana cara mengendalika emosi,dan penyesuaian diri terhadap lingkungan agar dapat di dekati oleh siapa pun
NAMA:NUR ELYSSAH SALAM
KELAS:VII.X(7.10)
Makasih banyak Udzatd bagi materi ini
Nama: mustika hanum budimansyah
Kelas: 7.11
Syukron ustadz atas materi yang kita buat saya sangat termotivasi atas materi nya
Nama:A.maharani nur zaidah m.
Kelas:7.11
Kelas 7.11 ini ustadz
Syukron Alhamdulillah ustadz pematerinya sangat baik saya sangat termotivasi di pemateri ini,dan kita juga bisa untuk mengkontrol diri saya sendiri
Nama:Nur Nasywa Putri
Kelas:7.11
Terima kasih ustadz atas materinya, sy menjadi lebih tau cara mengendalikan emosi sy.
Nama: Aqilah khumairah putri
Kelas: 7.11
Assalamualaikum ustadz/ustadzah, sebelumnya saya berterimakasih atas adanya materi penyesuaian emosi ini, karena masih banyak siswa/i yang tidak dapat mengendalikan emosinya, sementara emosi adalah hal yang penting untuk dikendalikan, karena jika, itu akan berpengaruh buruk pada kehidupan sehari2 kita, saya juga termasuk siswi yang kurang bisa mengendalikan emosi dengan benar, dan saya sadari hal itu mengganggu kehidupan saya. tetapi, dengan materi yang telah diberikan ini, saya mulai paham bagaimana langkah awal saya untuk belajar mengendalikan diri dan emosi saya, sekali lagi terimakasih untuk materi ini, wassalamu'alaikum wr.wb
Terimakasih ustadz atas materinya ;D! Karena materi ini saya jadi tau cara mengendalikan emosi saya!
Nama: Khayratu Asha Jonaidi
Kelas; Vii bilingual
Kelas: 7 SKILL
Keren informasi nya gampang di mengerti
Asyifa 7.4
Syukron Ustadz atas materinya. Karena materi ini saya bisa menahan emosi saya
Nama : Muh.Ajwad Harinah
Kelas : 7.1
Posting Komentar