Minggu, 03 November 2019

IMAN DAN TAQWA


Pengertian Iman
Pada setiap agama, keimanan merupakan unsur pokok yang harus dimiliki oleh setiap penganutnya. Jika kita ibaratkan dengan sebuah bangunan, keimanan adalah pondasi yang menopang segala sesuatu yang berada diatasnya, kokoh tidaknya bangunan itu sangat tergantung pada kuat tidaknya pondasi tersebut.. Meskipun demikian, keimanan saja tidak cukup. Keimanan harus diwujudkan dengan amal perbuatan yang baik, yang sesuai dengan ajaran agama yang kita anut.
Keimanan baru sempurna, jika diyakini oleh hati, diikrarkan oleh lisan, dan dibuktikan dalam segala perilaku kehidupan sehari-hari.Iman adalah percaya atau yakin, keimanan berarti kepercayaan atau keyakinan.
Kebanyakan orang menyatakan bahwa kata iman berasal dari kata kerja amina-ya’manu-amanan yang berarti percaya. Oleh karena itu, iman yang berarti percaya menunjuk sikap batin yang terletak dalam hati. Akibatnya, orang yang percaya kepada Allah dan selainnya seperti yang ada dalam rukun iman, walaupun dalam sikap kesehariannya tidak mencerminkan ketaatan atau kepatuhan (taqwa) kepada yang telah dipercayainya, masih disebut orang yang beriman. Hal itu disebabkan karena adanya keyakinan mereka bahwa yang tahu tentang urusan hati manusia adalah Allah dan dengan membaca dua kalimah syahadat telah menjadi Islam.
Dengan demikian, rukun iman adalah dasar, inti, atau pokok-pokok kepercayaan yang harus diyakini oleh setiap pemeluk agama Islam yakni percaya allah, percaya pada para Rasul, percaya pada malaikakt dan kitab allah, percaya pada risalah hari bangkit, pokok agama serta rela pada ketentuan allah. Sedangkan Taqwa berasal dari kata waqa, yaqi, wiqayah, yang berarti takut, menjaga, memelihara dan melindungi.

Pengertian Taqwa
Sesuai dengan makna etimologis tersebut, maka taqwa dapat diartikan sikap memelihara keimanan yang diwujudkan dalam pengamalan ajaran agama Islam secara utuh dan konsisten ( istiqomah ). Keimanan dan Ketakwaan sangat berperan dan berpengaruh penting buat manusia dalam menjalani kehidupan hal ini dikarenakan keimanan dan ketakwaan sebenarnya telah melekat pada manusia serta keimanan dan ketakwaan jugalah yang membentuk kerakteristik dan sifat kebaikan manusia, bahkan sejak mereka masih berada pada Rahim seorang Ibu.
Kebanyakan orang menyatakan bahwa kata iman berasal dari kata kerja amina-ya'manu-amanan yang berarti percaya. Oleh karena itu, iman yang berarti percaya menunjuk sikap batin yang terletak dalam hati. Akibatnya, orang yang percaya kepada Allah dan selainnya seperti yang ada dalam rukun iman, walaupun dalam sikap kesehariannya tidak mencerminkan ketaatan atau kepatuhan (taqwa) kepada yang telah dipercayainya, masih disebut orang yang beriman.
Hal itu disebabkan karena adanya keyakinan mereka bahwa yang tahu tentang urusan hati manusia adalah Allah dan dengan membaca dua kalimah syahadat telah menjadi Islam. Dalam surat al-Baqarah 165 dikatakan bahwa orang yang beriman adalah orang yang amat sangat cinta kepada Allah (asyaddu hubban lillah). Oleh karena itu beriman kepada Allah berarti amat sangat rindu terhadap ajaran Allah, yaitu al-Qur'an dan Sunnah Rasul. Hal itu karena apa yang dikehendaki Allah, menjadi kehendak orang yang beriman, sehingga dapat menimbulkan tekad untuk mengorbankan segalanya dan kalau perlu mempertaruhkan nyawa.

       Dalam hadits diriwayatkan Ibnu Majah Atthabrani, iman didefinisikan dengan keyakinan dalam hati, diikrarkan dengan lisan, dan diwujudkan dengan amal perbuatan (Al-Iimaanu 'aqdun bil qalbi waiqraarun billisaani wa'amalun bil arkaan). Dengan demikian, iman merupakan kesatuan atau keselarasan antara hati, ucapan, dan laku perbuatan, serta dapat juga dikatakan sebagai pandangan dan sikap hidup atau gaya hidup.   Istilah iman dalam al-Qur'an selalu dirangkaikan dengan kata lain yang memberikan corak dan warna tentang sesuatu yang diimani, seperti dalam surat an-Nisa': 51 yang dikaitkan dengan jibti (kebatinan/idealisme) dan thaghut (realita/naturalisme). Sedangkan dalam surat al-Ankabut: 52 dikaitkan dengan kata bathil, yaitu walladziina aamanuu bil baathili. Bhatil berarti tidak benar menurut Allah. Dalam surat lain iman dirangkaikan dengan kata kaafir atau dengan kata Allah. Sementara dalam al-Baqarah: 4, iman dirangkaikan dengan kata ajaran yang diturunkan Allah (yu'minuuna bimaa unzila ilaika wamaa unzila min qablika).
Akidah Islam dalam al-Qur'an disebut iman. Iman bukan hanya berarti percaya, melainkan keyakinan yang mendorong seorang muslim untuk berbuat. Oleh karena itu lapangan iman sangat luas, bahkan mencakup segala sesuatu yang dilakukan seorang muslim yang disebut amal saleh. Seseorang dinyatakan iman bukan hanya percaya terhadap sesuatu, melainkan kepercayaan itu mendorongnya untuk mengucapkan dan melakukan sesuatu sesuai dengan keyakinan. Karena itu iman bukan hanya dipercayai atau diucapkan, melainkan menyatu secara utuh dalam diri seseorang yang dibuktikan dalam perbuatannya.
Proses Terbentuknya Iman
Spermatozoa dan ovum yang diproduksi dan dipertemukan atas dasar ketentuan yang digariskan ajaran Allah, merupakan benih yang baik. Allah menginginkan agar makanan yang dimakan berasal dari rezeki yang halalan thayyiban. Pandangan dan sikap hidup seorang ibu yang sedang hamil mempengaruhi psikis yang dikandungnya. Ibu yang mengandung tidak lepas dari pengaruh suami, maka secara tidak langsung pandangan dan sikap hidup suami juga berpengaruh secara psikologis terhadap bayi yang sedang dikandung. Oleh karena itu jika seseorang menginginkan anaknya kelak menjadi mukmin yang muttaqin, maka suami isteri hendaknya berpandangan dan bersikap sesuai dengan yang dikehendaki Allah.
Tanda-tanda orang beriman
1. Menjauhkan diri dari pandangan yang sempit dan picik.
2. Mempunyai kepercayaan terhadap diri sendiri dan tahu harga diri.
3. Mempunyai sifat rendah hati dan khidmat.
4. Senantiasa jujur dan adil.
5. Tidak bersifat murung dan putus asa dalam menghadapi setiap persoalan dan situasi.
6. Mempunyai pendirian yang teguh, kesabaran, ketabahan, dan optimisme.
7. Mempunyai sifat ksatria, semangat dan berani, tidak gentar menghadapi resiko, bahkan tidak takut kepada maut.
8. Mempunyai sikap hidup damai dan ridha.
9. Patuh, taat, dan disiplin menjalankan peraturan Ilahi.


3 komentar:

Alhamdulillah terima kasih banyak ustadz materinya, sekarang sdh tau bagaimana kita menjadi orang yg beriman dan bertaqwa.
Nur Insaniah Zahirah
VII.11

Syukron ustadz atas materinya yang telah diberikan
Nama=Syaqila Azzahra Noer Izzani Radi(39)
Kelas=7.11

Syukron ustadz atas materinya saya akan meningkatkan iman saya
Nama : NUR RESQYTA PUTRI
Kelas:7.11

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More