STOP OVERTHINKING
Berfikir yang
Berlebihan di sebut
juga dengan overthinking adapun
susunan kata dapat
menjelaskan tentang overthinking
“over” yaitu “berlebihan”
“thingking” yaitu berfikir
sehingga di simpulkan
bahwa overthinking ialah berprilaku
berfikir yang berlebihan
sebagai suatu reaksi seseorang yang
lahir dari berbagai
keadaan. Overthinking berisi
tentang ingatan yang berhubungan
dengan masa lalu,
bayangan tentang kejadian silam yang pilu, kesalahan yang
telah di sesali dan di cemaskan tentang masa depan atau
hal yang belum
terjadi. Overthinking ialah
salah satu bentuk psychological disorder atau gangguan
psikologis karena saat
seseorang mengalami
overthingking maka gejala
yang terjadi juga
erat kaitannya dengan dunia
psikologi, seperti cemas,
menakutkan, terlalu banyak pertimbangan sehingga merasa diri
bimbang memiliki banyak pikiran negatif yang
muncul hingga mencoba
menjustifikasi sesuatu sehingga
membuat orang mengalami hal
tersebut semakin bingung,terpuruk, depresi
hingga menutup diri.
Overthinking
dalam perspektif Islam
itu sendiri, adalah perilaku overthinking sebagai reaksi
seseorang yang lahir dari keadaan yang berbeda. Terlalu banyak
memikirkan diri sendiri
berbicara tentang kenangan
masa lalu atau bayangan
masa lalu dan
peristiwa menyedihkan, kesalahan
yang disesali, dan kekhawatiran
tentang masa depan.
atau hal-hal yang
mungkin tidak terjadi. Di
dalam islam sendiri
overthinking berkaitan dengan
rasa cemas, takut, pesimis,
hingga yang paling
mendekati berburuk sangka, karena pada
saat overthinking muncul,
maka prasangka, dan
praduga, kekhawatiran hingga bayangan yang muncul ialah
kemungkinan-kemungkinan buruk terhadap
sesuatu yang membuat
seseorang cemas dan takut.
Maka sebab itu
overthinking merupakan hal
yang sebenarnya tidak baik dan tidak di anjurkan dalam
islam.Dalam perspektif Islam Overthingking bentuk khusus
dari perasaan takut. Ketakutan
yang muncul akan
berkembang lebih besar
jika di barengi dengan perasaan
kewaspadaan, cemas, adanya
khayalan tertentu serta emosi. Overthingking bisa disebabkan
karena adanya bisikan
syaitan yang menjadikan manusia
merasa buruk, selain
itu hal ini
juga bisa disebabkan karena belum
sepenuhnya manusia untuk
memiliki keterampilan tawakkal dan bergantung hanya kepada Allah.
Manusia di larang
oleh Allah SWT
untuk berprasangka kerena
sebagian dari prasangka
adalah dosa dalam
Quran surah Alhujurat 12 :
يٰٓيٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِّنَ الظَّنِّۖ اِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ اِثْمٌ وَّلَا تَجَسَّسُوْا وَلَا يَغْتَبْ بَّعْضُكُمْ بَعْضًاۗ اَيُحِبُّ اَحَدُكُمْ اَنْ يَّأْكُلَ لَحْمَ اَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ تَوَّابٌ رَّحِيْمٌ
Artinya:
“ Hai orang-orang beriman,
jauhilah kebanyakan prasangka (kecurigaan, karena
sebagian dari prasangka
itu dosa. Dan
janganlah menggunjingkan satu
sama lain. Adakah
seorang diantara kamu
yang sudah mati? Maka
tentulah kamu merasa
jijik kepadanya. Dan
bertakwalah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah Maha penerima taubat lagi maha penyayang” .
Dalam islam ada konsep Su’udzan yang bermakna
berburuk sangka baik terhadap dirinya
sendiri, orang lain
dan Allah. Sikap
tersebut muncul karena sering
terburu menilai dan
memikirkan suatu kejadian
yang belum tentu jelas
dan disebut juga
kurang tegas dan
bijaksana dalam menyikapi suatu kejadian
prasangka buruk yang
terus berulang dapat
menyebabkan ketidak bersyukuran terhadap
dirinya sendiri ataupun
lingkungannya prilaku yang
muncul juga akan
semakin jauh dari
akhlak islam yang diajarkan, seperti
tidak bangkit dan
besegera dalam kebaikan
hanya karena keraguan atau
ketergantuganya kepada selain Allah dan selalu berprasangka. Prasangka ialah
dosa, karena sesungguhnya prasangka
merupakan perkara yang wajib di jauhi karena prasangka merupakan perkara
yang wajib di jauhi karena
prasangka merupakan perkara
yang tidak jelas, agar seseorang tidak
mudah berprasangka, kecuali
sudah mengetahui dengan jelas dan
membedakan yang benar
dan tidak dengan
jelas, bertakwa dan berhati-hati.
Penyebab Overthingking :
Penyebab overthinking pada setiap orang
dapat berbeda. Hal ini dikarenakan faktor-faktor yang mendasari setiap
pemikiran seseorang bisa berbeda-beda. Kendati demikian, terdapat beberapa
faktor yang dapat menjadi pemicu overthinking, yaitu:
1.
Ketakutan
akan Keputusan yang Salah
Rasa
takut membuat keputusan yang salah atau mengecewakan orang lain dapat mendorong
seseorang untuk terus menganalisis dan mempertimbangkan berbagai kemungkinan.
Kecemasan akan terjadinya konsekuensi yang tidak diinginkan atau rasa takut
akan kegagalan sering kali menjadi pemicu overthinking.
2.
Pengalaman
Traumatis atau Kekhawatiran Masa Lalu
Pengalaman
traumatis dapat meningkatkan kecenderungan seseorang untuk
mengalami overthinking. Seseorang dapat terus-menerus berpikir negatif,
mengantisipasi kemungkinan buruk, dan khawatir akan pengulangan kejadian di
masa lalu.
3.
Gangguan
Kecemasan
Beberapa
gangguan kecemasan, seperti general anxiety disorder, social anxiety
disorders, atau gangguan obsesif-kompulsif dapat
menyebabkan overthinking yang berlebihan. Gangguan kecemasan ini
memengaruhi pola pikir dan menyebabkan pemikiran yang berlebihan, gelisah, dan
kecemasan yang tak terkendali.
Cara Mengatasi Overthingking :
1. Menghentikan
pikiran-pikiran yang mengarah pada kesempurnaan. Karena kesempurnaan akan
melemahkan pemikiran cerdas dan realistis dan menghambat kemajuan seseorang.
2. Mengubah
pandangan tentang rasa takut hanya karena pernah mengalami kegagalan di masa
lalu atau takut mencoba hal baru yang hanya akan membuat dirinya merasa kecil.
3. Membangun
pemahaman bahwa setiap peluang adalah awal untuk memulai sesuatu yang baru.
4. Memunculkan
kesadaran bahwa masa depan tidak dapat diprediksi oleh siapapun.
5. Memikirkan
masa saat sekarang merupakan tindakan yang bijaksana.
6. Membangun
konsep pemikiran bahwa kita telah melakukan yang terbaik
Sumber :
https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/mengenal-overthinking
Jovita SD & Yeni
Karneli. 2020. Analisis Permasalahan Ruminasi dan Implikasinya Terhadap Layanan
Bimbingan dan Konseling. TERAPUTIK Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol.
4 (2) : 339-344
Utami, T. S., Andy, S.,
& Datmi, M. A. R. (2023). Dampak Overthinking dan Pencegahannya Menurut
Muhammad Quraish Shihab Studi Surah Al-Hujurat Ayat 12. Al-Wasathiyah:
Journal of Islamic Studies, 2(1), 14-27





19 komentar:
Sitti Najla Ramadhani kelas 7 Bilingual.
Materi ini sangat bagus sekali buat saya yang sedang overthinking. Semoga dapat membantu saya agar overthinking ini dapat hilang
Dhafir ramadhan kelas 7.4
Materinya bagus ustad 👍😁
Nama:M.H.AKRAM.H
KELAS:74
BACAAN: OVERTHINGKING
KOMEMTAR:SANGAT MEMBUAT SAYA TER INSPIRASI AGAR TIDAK OVERTHINGKING LAGI
St. Nurafiah Basir 7.4
Materi ini sangat barus buat saya yg overthinking
Saya sekarang sudah mulai tidak overthinking
Dengan melakukan cara itu
nama:muh al ikhwanul ikhsan
bacaan:stop overthingking
komentar:materi ini membuat saya sadar jangan sering overtingking.
Nama: Faqih Khairy Rachman
Kelas:7.8
Materi ini sangat bermanfaat bagi orang yang overthinking
Nama: Alfath Fahdis
Kelas:7.8
Komentar: jangan overthingking lagi :)
Materi ini cukup membantu,untuk saya yang sering overthinking terutama terhadap tugas yang di berikan.
Sangat memotivasi :D
Nama : Khailah Khairunnisa
Kelas : 7 Bilingual
Materinya sangat bagus, membuat saya termotivasi untuk berhenti overthinking
Materi ini cukup menenangkan Saya si sebenarnya kagak overthinking tapi lumayan buat jadi pelajaran tambahan hehe😁😁
Muh Abid Alghazy kelas 7.4
Materinya sangat bagus dan membuat saya tidak overtaking lagi
Sangat hebat, orang² stop overthinking
Makasih bk berkat materi ini aku bisa mengurangi overtingking ku deh😊😊😊😊😊
MUH.FADHIL AL FARUQ
KELAS:7.5
MATERINYA SANGAT BAGUS YG MEMBUAT KITA SADAR BAHWA OVERTHINKING ITU TIDAK BOLEH
alesha wisa nayara (7.1)
materinya sngat bermanfaat
kesimpulannya = jangan trlalu sring overthinking tentang masa lalu atau masa depan karena bisa memunculkan banyak pikiran negatif , dan kita seharusnya berpikir secara positif
Posting Komentar