Minggu, 03 November 2019

RESPEK TERHADAP DIRI


Mengembangkan perasaan yang kuat terhadap menghargai diri sendiri dapat membantu Anda memaksimalkan potensi Anda, mengembangkan hubungan yang sehat, dan membuat semua orang di sekitar Anda melihat Anda sebagai seseorang yang patut untuk dihormati. Jika Anda benar-benar ingin menghormati diri sendiri, Anda harus menerima diri Anda sendiri, dan berusaha menjadi seseorang yang Anda impikan. Berusahalah memahami cara untuk merasa bahagia dengan diri sendiri dan buatlah agar orang lain memperlakukan Anda dengan pantas.
Salah satu hal yang membantu kita menerima diri sendiri adalah dengan menghargai diri sendiri. Pandangan jelek terhadap diri sendiri, baik beralasan maupun tidak, sedikit banyak akan tercermin dalam sikap terhadap orang-orang disekitar kita. Misalnya, jika kita merasa tersiksa karena kita merasakan suatu kekurangan, rasa penyesalan itu akan tertumpuk dalam hati kita, yang kemudian tersalurkan dalam bentuk sikap permusuhan terhadap dunia luar. Sebaliknya jika kita belajar untuk menghargai dan bersikap ramah pada diri sendiri, maka sedikit banyak akan bisa menambah cinta kita kepada orang lain.
Bila kita tak sanggup memecahkan persoalan-persoalan kita diri sendiri, kita mulai membenci orang lain. Hasilnya adalah bisa dikatakan sebagai lingkaran setan yang akan menghancurkan diri sendiri, kita semua menghargai diri kita sendiri, dominan atau tidak, pd atau tidak pd, pintar atau tidak pintar, Sukses atau Gagal kita harus menghargai diri kita sendiri. Kalau kitak menghargai diri sendiri, bagaimana orang mau menghargai kita?
Jadi, pada pembahasan selanjutnya akan lebih di paparkan mengenai respek terhadap diri sendiri dan orang lain
A. PENGERTIAN
Menurut kamus bahasa Inggris kata respect/respek diartikan sebagai :
1.    Mengormati
2.    Menaruh hormat
3.    Menghargai, dan menjunjung tinggi
4.    Mengakui dan menaati
Respek adalah rasa hormat. Bukan sekedar hormat saja, tapi juga hormat yang disertai rasa kekaguman. Bisa dibilang ini adalah tingkat lanjutan dari simpati. Respek bukan sekedar tertarik dan kagum karena hal-hal yang dilihat secara sekilas saja, tapi rasa respek terhadap orang tertentu baru muncul setelah seseorang mengetahui pribadi atau perbuatan si orang yang direspek dengan lebih dalam. Misalnya setelah berkenalan dengan seorang teman, kemudian dalam tempo waktu tertentu menyadari bahwa dia ahli dalam suatu bidang, bisa jadi timbul rasa respek terhadap teman itu. Respek tidak sama dengan rasa takut. Rasa hormat dan penghargaan adalah kasih sayang dan kesadaran bahwa diri adalah bagian dari sebuah masyarakat, dalam hal ini, masyarakat sekolah.
Jadi kesimpulannya, respek terhadap diri sendiri adalah rasa hormat dan kagum terhadap kemampuan diri sendiri. Sedangkan respek terhadap orang lain adalah rasa hormat-menghormati serta mengagumi kepribadian orang lain.
B. Cara Menghargai (respek) Diri sendiri dan Orang Lain
Adapun cara yang dapat kita lakukan untuk menhargai diri kita sendiri atau respek terhadap diri sendiri yaitu:
1. Menerima diri apa adanya
Sebagian besar manusia dilahirkan dengan bentuk fisik yang utuh. Tapi, masih saja merasa kurang dan mengeluhkan tentang ini dan itu. Memang banyak orang yang dianugerahi keindahan bentuk dan tampilannya. Tetapi kesempurnaan manusia tidak terletak pada keindahan fisiknya semata, melainkan perilaku, tabiat dan kemuliaan akhlaknya. kesempurnaan fisik bukanlah segala-galanya.
2. Menghindari perilaku yang merusak diri.
Tanpa disadari, kita sering melakukan sesuatu yang merusak diri sendiri. Misalnya, cara berkendara yang ugal-ugalan.
3. Memupuk rasa malu.
Rasanya tidak berlebihan jika saya mengatakan bahwa rasa malu itu merupakan salah satu indikasi utama yang membedakan antara orang yang waras dengan para penderita skizofrenia.. Bayangkan jika kita tidak memiliki rasa malu. Kita pasti akan melakukan semua hal yang tidak sesuai dengan norma. Jika sudah demikian, masih adakah harga diri kita? Orang justru dihargai karena penempatan rasa malunya secara tepat. Maka memupuk rasa malu adalah kebutuhan mutlak untuk menjaga harga diri kita sendiri.
4. Menjaga nama baik.
Tidak ada yang mau menghargai orang-orang yang tidak mempunyai nama baik. Jika nama  sudah tercemar, maka orang pun akan segera menjauhi kita. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya untuk menjaga nama baik. Apalagi jika kita sadar bahwa ketika melakukan suatu perbuatan melanggar norma, sesungguhnya kita tidak hanya mempertaruhkan nama baik kita sendiri, melainkan juga nama baik keluarga, dan orang-orang terdekat kita.
5. Menjaga perilaku tetap baik.
Hadiah paling indah yang bisa kita berikan kepada diri sendiri adalah amal baik yang kita lakukan selama hidup.
6. Kenali Diri Sendiri
Mengenali diri merupakan bagian tersulit dalam proses menghargai diri. Mengenali diri merupakan sebuah proses yang menuntut kejujuran kita dalam melihat dan mengevaluasi diri. Hanya dengan kejujuran inilah kita bisa mengidentifikasi keunggulan kita dan hal-hal dalam diri kita yang masih perlu kita perbaiki ataupun kembangkan lebih lanjut. Dengan mengenal diri kita dengan baik, kita bisa memilih strategi terbaik untuk berinteraksi dan bekerja sama dengan orang lain. Jika kita telah mengenal diri dengan baik, kita bisa memahami kekuatan kita yang bisa kita “bagikan” kepada orang lain. Kita juga bisa memahami apa yang bisa kita pelajari dari orang lain.
7. Menghargai Diri sebagai Ciptaan Tuhan
Menghargai diri sebagai ciptaan Tuhan membuat kita tetap rendah hati walaupun telah diberi kesempatan menikmati banyak kesuksesan. Menghargai diri sebagai ciptaan Tuhan juga dapat membuat kita lebih tegar dalam menyikapi kelemahan kita. Semua ciptaan Tuhan adalah sempurna menurut fungsi dan tanggung jawab yang kita emban dalam hidup ini. Kita tidak perlu meratapi diri dalam menghadapi kelemahan yang tidak bisa diperbaiki. Kelemahan ini membuat kita mendapat kesempatan melihat hal-hal lain yang bisa kita lakukan bukan terpaku pada hal-hal yang tidak bisa kita lakukan lagi.
8. Sadari bahwa kita ini unik
Yakinlah bawwa diri kita adalah unik dan tidak ada yang bisa menduplikasi dari keunikan kita. Dari jumlah manusia yang milyar angkanya , tidak ada yang seperti kita sebelum kita hadir di dunia ini, dan tidak ada yang seperti kita pada saat kita ada didunia ini, lebih lagi di masa akan datang tidak aka nada yang bergerak, berbicara dan berpikir sama persis seperti kita.

9. Atasi Kelemahan diri
Langkah yang satu ini sering kali sulit kita lakukan. Kita seringkali tidak mau mengakui kelemahan kita. Kita sering kali mengandalkan penilaian orang lain semata terhadap kelemahan kita. Padahal sebenarnya jika kita jujur, kitalah orang yang seharusnya lebih tahu kelemahan kita sendiri. Jika kita jujur, kita mungkin mendapatkan bahwa kelemahan kita mungkin saja bukan kelemahan, tetapi kesalahan yang kita lakukan: kebiasaan buruk (misalnya: kebiasaan menunda pekerjaan, kebiasaan melakukan terlalu banyak pekerjaan dalam kurun waktu tertentu; sikap negatif (misalnya: lupa berterima kasih pada orang-orang yang telah banyak membantu, lebih suka melakukan segala sesuatu sendiri tanpa melibatkan orang lain); atau cara pandang yang salah terhadap kesuksesan dan strategi untuk meraih sukses.
10. Kembangkan Diri Anda
Setelah kita mampu mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan kita, kita perlu membiarkan diri kita dibentuk menjadi lebih baik. Dalam hal ini kita tidak bisa melakukannya sendirian. Selain berusaha, kita perlu juga mengandalkan Sang Pencipta untuk membantu usaha pengembangan diri kita.


6 komentar:

Mifzal Abqary Ishaq (25)
Dari kelas 7.6
Komentar : materinya membuat kita harus respek pada diri sendiri dan respek pada orang lain

Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

(Muh. Alif 7.8) materi yang bagus 🔥🔥

Syukron Ustad Dengan Materi Yang Ustad Beri Kali ini Saya Dapat Respek Terhadap Diri Sendiri

Nama : Muhammad Tri Jumiadi
Kelas : 7.6

King Abdul Razaq (22)
Dari kelas 7.6
Komentar: materinya karena membuat kita menghargai diri sendiri dan mengenali diri kita sendiri

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More