Mengembangkan perasaan yang kuat terhadap menghargai diri
sendiri dapat membantu Anda memaksimalkan potensi Anda, mengembangkan hubungan
yang sehat, dan membuat semua orang di sekitar Anda melihat Anda sebagai
seseorang yang patut untuk dihormati. Jika Anda benar-benar ingin menghormati
diri sendiri, Anda harus menerima diri Anda sendiri, dan berusaha menjadi
seseorang yang Anda impikan. Berusahalah memahami cara untuk merasa bahagia
dengan diri sendiri dan buatlah agar orang lain memperlakukan Anda dengan
pantas.
Salah satu hal yang membantu kita menerima diri
sendiri adalah dengan menghargai diri sendiri. Pandangan jelek terhadap diri
sendiri, baik beralasan maupun tidak, sedikit banyak akan tercermin dalam sikap
terhadap orang-orang disekitar kita. Misalnya, jika kita merasa tersiksa karena
kita merasakan suatu kekurangan, rasa penyesalan itu akan tertumpuk dalam hati
kita, yang kemudian tersalurkan dalam bentuk sikap permusuhan terhadap dunia
luar. Sebaliknya jika kita belajar untuk menghargai dan bersikap ramah pada
diri sendiri, maka sedikit banyak akan bisa menambah cinta kita kepada orang
lain.
Bila kita tak sanggup memecahkan
persoalan-persoalan kita diri sendiri, kita mulai membenci orang lain. Hasilnya
adalah bisa dikatakan sebagai lingkaran setan yang akan menghancurkan diri
sendiri, kita semua menghargai diri kita sendiri, dominan atau tidak, pd atau
tidak pd, pintar atau tidak pintar, Sukses atau Gagal kita harus menghargai
diri kita sendiri. Kalau kitak menghargai diri sendiri, bagaimana orang mau
menghargai kita?
Jadi, pada pembahasan selanjutnya akan lebih di
paparkan mengenai respek terhadap diri sendiri dan orang lain
A. PENGERTIAN
Menurut kamus bahasa Inggris kata
respect/respek diartikan sebagai :
1. Mengormati
2. Menaruh hormat
3. Menghargai, dan
menjunjung tinggi
4. Mengakui dan menaati
Respek adalah rasa hormat. Bukan sekedar hormat
saja, tapi juga hormat yang disertai rasa kekaguman. Bisa dibilang ini adalah
tingkat lanjutan dari simpati. Respek bukan sekedar tertarik dan kagum karena
hal-hal yang dilihat secara sekilas saja, tapi rasa respek terhadap orang
tertentu baru muncul setelah seseorang mengetahui pribadi atau perbuatan si
orang yang direspek dengan lebih dalam. Misalnya setelah berkenalan dengan
seorang teman, kemudian dalam tempo waktu tertentu menyadari bahwa dia ahli
dalam suatu bidang, bisa jadi timbul rasa respek terhadap teman itu. Respek
tidak sama dengan rasa takut. Rasa hormat dan penghargaan adalah kasih sayang
dan kesadaran bahwa diri adalah bagian dari sebuah masyarakat, dalam hal ini,
masyarakat sekolah.
Jadi kesimpulannya, respek terhadap diri
sendiri adalah rasa hormat dan kagum terhadap kemampuan diri sendiri. Sedangkan
respek terhadap orang lain adalah rasa hormat-menghormati serta mengagumi
kepribadian orang lain.
B. Cara Menghargai (respek) Diri sendiri
dan Orang Lain
Adapun cara yang dapat kita lakukan untuk
menhargai diri kita sendiri atau respek terhadap diri sendiri yaitu:
1. Menerima diri apa adanya
Sebagian
besar manusia dilahirkan dengan bentuk fisik yang utuh. Tapi, masih saja merasa
kurang dan mengeluhkan tentang ini dan itu. Memang banyak orang yang
dianugerahi keindahan bentuk dan tampilannya. Tetapi kesempurnaan manusia tidak
terletak pada keindahan fisiknya semata, melainkan perilaku, tabiat dan
kemuliaan akhlaknya. kesempurnaan fisik bukanlah segala-galanya.
2. Menghindari perilaku yang merusak diri.
Tanpa
disadari, kita sering melakukan sesuatu yang merusak diri sendiri. Misalnya,
cara berkendara yang ugal-ugalan.
3. Memupuk rasa malu.
Rasanya
tidak berlebihan jika saya mengatakan bahwa rasa malu itu merupakan salah satu
indikasi utama yang membedakan antara orang yang waras dengan para penderita
skizofrenia.. Bayangkan jika kita tidak memiliki rasa malu. Kita pasti akan
melakukan semua hal yang tidak sesuai dengan norma. Jika sudah demikian, masih
adakah harga diri kita? Orang justru dihargai karena penempatan rasa malunya
secara tepat. Maka memupuk rasa malu adalah kebutuhan mutlak untuk menjaga
harga diri kita sendiri.
4. Menjaga nama baik.
Tidak
ada yang mau menghargai orang-orang yang tidak mempunyai nama baik. Jika
nama sudah tercemar, maka orang pun akan segera menjauhi kita. Hal ini
menunjukkan betapa pentingnya untuk menjaga nama baik. Apalagi jika kita sadar
bahwa ketika melakukan suatu perbuatan melanggar norma, sesungguhnya kita tidak
hanya mempertaruhkan nama baik kita sendiri, melainkan juga nama baik keluarga,
dan orang-orang terdekat kita.
5. Menjaga perilaku tetap baik.
Hadiah
paling indah yang bisa kita berikan kepada diri sendiri adalah amal baik yang
kita lakukan selama hidup.
6. Kenali Diri Sendiri
Mengenali
diri merupakan bagian tersulit dalam proses menghargai diri. Mengenali diri
merupakan sebuah proses yang menuntut kejujuran kita dalam melihat dan
mengevaluasi diri. Hanya dengan kejujuran inilah kita bisa mengidentifikasi
keunggulan kita dan hal-hal dalam diri kita yang masih perlu kita perbaiki
ataupun kembangkan lebih lanjut. Dengan mengenal diri kita dengan baik, kita
bisa memilih strategi terbaik untuk berinteraksi dan bekerja sama dengan orang
lain. Jika kita telah mengenal diri dengan baik, kita bisa memahami kekuatan
kita yang bisa kita “bagikan” kepada orang lain. Kita juga bisa memahami apa
yang bisa kita pelajari dari orang lain.
7. Menghargai Diri sebagai Ciptaan Tuhan
Menghargai
diri sebagai ciptaan Tuhan membuat kita tetap rendah hati walaupun telah diberi
kesempatan menikmati banyak kesuksesan. Menghargai diri sebagai ciptaan Tuhan
juga dapat membuat kita lebih tegar dalam menyikapi kelemahan kita. Semua
ciptaan Tuhan adalah sempurna menurut fungsi dan tanggung jawab yang kita emban
dalam hidup ini. Kita tidak perlu meratapi diri dalam menghadapi kelemahan yang
tidak bisa diperbaiki. Kelemahan ini membuat kita mendapat kesempatan melihat
hal-hal lain yang bisa kita lakukan bukan terpaku pada hal-hal yang tidak bisa
kita lakukan lagi.
8. Sadari bahwa kita ini unik
Yakinlah
bawwa diri kita adalah unik dan tidak ada yang bisa menduplikasi dari keunikan
kita. Dari jumlah manusia yang milyar angkanya , tidak ada yang seperti kita
sebelum kita hadir di dunia ini, dan tidak ada yang seperti kita pada saat kita
ada didunia ini, lebih lagi di masa akan datang tidak aka nada yang bergerak,
berbicara dan berpikir sama persis seperti kita.
9. Atasi Kelemahan diri
Langkah
yang satu ini sering kali sulit kita lakukan. Kita seringkali tidak mau
mengakui kelemahan kita. Kita sering kali mengandalkan penilaian orang lain
semata terhadap kelemahan kita. Padahal sebenarnya jika kita jujur, kitalah
orang yang seharusnya lebih tahu kelemahan kita sendiri. Jika kita jujur, kita
mungkin mendapatkan bahwa kelemahan kita mungkin saja bukan kelemahan, tetapi
kesalahan yang kita lakukan: kebiasaan buruk (misalnya: kebiasaan menunda
pekerjaan, kebiasaan melakukan terlalu banyak pekerjaan dalam kurun waktu
tertentu; sikap negatif (misalnya: lupa berterima kasih pada orang-orang yang
telah banyak membantu, lebih suka melakukan segala sesuatu sendiri tanpa
melibatkan orang lain); atau cara pandang yang salah terhadap kesuksesan dan
strategi untuk meraih sukses.
10. Kembangkan Diri Anda
Setelah
kita mampu mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan kita, kita perlu membiarkan
diri kita dibentuk menjadi lebih baik. Dalam hal ini kita tidak bisa
melakukannya sendirian. Selain berusaha, kita perlu juga mengandalkan Sang
Pencipta untuk membantu usaha pengembangan diri kita.




6 komentar:
Mifzal Abqary Ishaq (25)
Dari kelas 7.6
Komentar : materinya membuat kita harus respek pada diri sendiri dan respek pada orang lain
(Muh. Alif 7.8) materi yang bagus 🔥🔥
Syukron Ustad Dengan Materi Yang Ustad Beri Kali ini Saya Dapat Respek Terhadap Diri Sendiri
Nama : Muhammad Tri Jumiadi
Kelas : 7.6
King Abdul Razaq (22)
Dari kelas 7.6
Komentar: materinya karena membuat kita menghargai diri sendiri dan mengenali diri kita sendiri
Posting Komentar